300 "Bintang" Sinetron Kaltim Terlantar Di Jakarta


Jakarta (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 300 calon "bintang" sinetron dari Kalimantan Timur yang mengikuti grand final audisi untuk pemeran film lagenda anak Kaltim oleh Triple Production terlantar di Jakarta.

Dilaporkan di Jakarta, Selasa malam bahwa ratusan calon bintang sintron yang sebagian masih Balita itu terlantar karena pihak pengelola Graha Wisata Taman Mini Indonesia terpaksa mengeluarkan mereka dari penginapan para calon pemain sinetron bersama para pendampingnya.

Alasan pihak manajemen Graha Wisata bahwa karena ternyata Panpel (panitia pelaksana) audisi belum membayar sewa inap sejak 16 sampai 20 JUli 2010.

Ratusan calon bintang bersama pendampingnya itu kian kebingungan ketika mereka ke Bandara untuk kembali ke Kaltim ternyata pihak Panpel tidak menunjukan batang hidungnya.Akhirnya, sebagian di antara 300 orang calon bintang itu berinisiatif membeli tiket untuk kembali ke Kaltim melalui Bandara Sepinggan Balikpapan. Calon bintang sinetron itu umumnya berasal dari Samarinda, Balikpapan dan Kutai Kartanegara.

Sedangkan 200 orang di antaranya karena tidak membawa dana yang cukup untuk membeli tiket kembali ke Kaltim kebingungan atas nasib mereka. Akhirnya, dengan menyewa beberapa bus, mereka mendatangi Kantor Penghubung Kaltim di Jakarta di Jl. Kramat Kwitang II.

"Kami kebingungan untuk mengadukan kepada siapa akan nasib kami ini. Apalagi sebagian di antara yang mengikuti audisi ini masih Balita dan beberapa di antaranya jatuh sakit," kata TRi Mulyono, salah seorang pendamping yang anaknya berusia 15 tahun mengikuti audisi tersebut.

Salah saeorang petugas jaga di Kantor Penghubungan Perwakilan Kaltim di Jakarta menjelaskan bahwa saat itu semua kamar sudah penuh. Meskipun Kantor Penghubung sepi namun tidak akan mampu menampung semua warga Kaltim yang terlantar itu karena jumlah kamarnya terbatas.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian yang saat itu meminta keterangan dari beberapa calon bintang dan pendampingnya, Ketua Panpel Audisi Calon Bintang Sinteron "Sinema Anak Spacetoon Nasional", Andreas Lazuardi sudah ditahan, dan aparat masih mencari Lidya Candra selaku produser yang juga dianggap orang paling bertanggung jawab terhadap kasus itu.

Berdasarkan keterangan salah seorang pendamping (orangtua) salah seorang calon bintang dari Samarinda yang enggan namanya disebut menyatakan bahwa saat anak mereka dinyatakan lolos ke grand final untuk mengikuti audisi terakhir di Jakarta pada 20 Juli maka mereka harus memberikan dana Rp6 juta dengan rincian Rp4,750 juta untuk calon bintang dan Rp1,250 juta untuk pendampingnya.

"Biaya itu dikatakan panitia untuk biaya transpor pulang-pergi Jakarta-Balikpapan, biaya makan dan penginapan di Taman Mini Indonesia selama ada di Jakarta," katanya.

Warga Kaltim tertarik mengikuti audisi calon bintang itu karena mendapatkan informasi dan promisi melalui selebaran, famlet, spanduk dan koran-koran di sekolahan dan mal yang ada di Kaltim.

"Audisi awal dilaksanakan di Samarinda melibatkan empat juri di antaranya Ajie Pangestu, DonY Danosmoro, Derry Empat Sekawan dan Ginanjar Empat Sekawan," imbuh dia.

Saat audisi di Samarinda, Panpel menetapkan biaya pendaftaran Rp75 ribu per calon bintang, dan Rp400 ribu per calon bintang saat semi final dan Rp4,750 juta saat grand final di Jakarta.

Usia calon bintang yang terlantar itu antara dua tahun sampai 35 tahun karena Panpel menetapkan empat katagori calon bintang, yakni anak-anak A, anak-anak B, remaja dan dewasa.
(ANT/P003)

COPYRIGHT © 2010

Ikuti berita terkini di handphone anda http://m.antaranews.com
Tidak ada komentar

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar anda, TIM admin akan segera membalas, dan memberikan jawaban terhadap pertanyaan anda,