Senin Ditemukan Meninggal, Telepon Seluler M. Ridwan Masih Aktif, Kematian Mahasiswa UI Misterius!

Sedikit catatan di balik fakta meninggalnya M Ridwan Alkaitiri (Mahasiswa UI FK. Teknik Angkatan 2009 Asal Samarinda)


Meski telah meninggal sejak Senin (4/10) lalu, nomor telepon seluler Almarhum M. Ridwan Alkatiri masih aktif. Bahkan teman-temannya sesekali mendapat pesan singkat (SMS) dari nomor Ridwan.

Mengaku diri sebagai Ridwan, si pengirim SMS minta dibelikan pulsa. “Semalam (Selasa lalu) masih mengirim SMS”, kata Bambang Utoro Wibowo (19), teman seangkatan Ridwan.

Dari pihak Tata Usaha (TU) Arsitektur sempat mencoba menghubungi nomor Ridwan,telepon pun masih dijawab. “Kemarin habis ditelepon TU itu diangkat. Katanya yang mengangkat ibu-ibu. Lalu saya telepon tapi tidak bisa seperti tidak diaktifkan. Kemarin (selasa) saya telepon ternyata aktif, tapi direject. Nomor itu sesekali saja dipakai” kata Agus Dwi Setianto atau Ian (19), teman seangkatan Ridwan.

Teman-teman Ridwan juga pernah mengirim SMS ke nomor Ridwan untuk mengecoh. “Kemarin kita mengirim SMS ke nomor Ridwan untuk mengecoh. Kita SMS tanya lu liat Sari ga? Padahal di sini tidak ada yang namanya Sari. Lalu dia membalas, isinya liat tadi Sari lagi sama cowok. Ga tau teman barunya kali. Dari bahasanya kita tahu itu bukan Ridwan”, tutur Ian.

Teman-teman Ridwan mengaku masih mengirim SMS pada nomor Ridwan berharap agar kepolisian dapat melacak keberadaan pemegang. “Kita masih pura-pura saja masih mengirim SMS seolah-olah ke Ridwan. Kita tetap kontak sama dia biar bisa dilacak nomor teleponnya” kata Ryzki Nur Ramdhan (18), teman seangkatan Ridwan.

Teman-teman seangkatan Ridwan mengatakan terakhir bertemu dengan Ridwan pada Sabtu tengah malam kira-kira pukul 01:30. Sabtu paginya, kira-kira pukul 10:00, ketika salah satu teman mengirim SMS pada nomor Ridwan, balasan yang diterima sudah janggal.

Isinya, meminta pulsa karena pulsa nomor Ridwan sudah habis. Teman-teman Ridwan curiga bukan Ridwan yang menulis balasan sebab ciri bahasa yang digunakan berbeda, “Bahasanya bukan bahasa Ridwan”, kata Ian.

Teman-teman Ridwan ragu jika telepon seluler Ridwan berpindah tangan lantaran dirampok. Sebab, bagi mereka, aneh jika perampok telepon seluler tidak segera membuang nomor pemilik telepon selulernya.

“Kemungkinan sih ditemuin juga. Biasanya kalau maling handphone sehabis mencuri handphone lansung dimatikan, diganti nomornya, agar tak bisa dideteksi. Cuma ini handphone masih aktif. Kemungkinan kalau dia menemukan handphone jatuh, lalu dipakai iseng-iseng minta pulsa, bisa juga”, tutur Ryzki.

M. Ridwan Alkatiri adalah mahasiswa UI jurusan Arsitektur angkatan 2009 yang ditemukan dalam keadaan meninggal Senin (4/10) lalu. Jenazah Ridwan ditemukan di Sungai Ciliwung, kawasan Lenteng Agung, terapung sudah dalam kondisi membusuk

sementara teman-teman seangkatan M Ridwan membantah Kabar almarhum Muhammad Ridwan Alkatiri, mahasiswa jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia angkatan 2009, telah meninggal berhari-hari sebelum jenazahnya ditemukan rupanya tidak benar. Menurut pengakuan teman-teman seangkatan, Ridwan masih terlihat aktif di kampus bahkan pada Hari Sabtu (2/10) lalu.

“Sabtu pagi pukul 01.00 WIB masih ketemu sama saya. Saya bareng sama dia sejak jam lima sore (Jumat lalu), kita ke perpustakaan bareng. Setelah dari perpustakaan kita sama-sama mengikuti forum sampai Sabtu pagi. Pagi itu terakhir saya ketemu sama dia,” kata Indra (19), teman satu angkatan Ridwan.

Indra berhubungan dengan Ridwan sebab mereka tergabung dalam satu kelompok kerja untuk mata kuliah Sejarah Arsitektur. Indra, mengatakan ia sempat mengirim pesan singkat melalui telepon seluler (SMS) pada Ridwan selang beberapa jam setelah mereka berpisah. Sabtu pagi kira-kira pukul 10:00 ia mengirim pesan singkat, namun balasan yang ia terima janggal.

“Kita mau ngerjain tugas bareng, saya bermaksud mau tanya ke dia apakah sudah hubungi teman-teman lain untuk kerja kelompok. Tapi balasan yang saya terima aneh. SMS balasannya malah Ridwan meminta pulsa karena pulsanya habis. Dan bahasa SMS yang digunakan pun aneh seperti bukan dari Ridwan,” kata Indra. “Teman-teman lain juga dapat SMS dari nomor Ridwan, minta pulsa juga,” tambah Indra yang ketika dihubungi sedang mengantar jenazah Ridwan untuk dikebumikan.

Hal sama juga disampaikan Kevin (19), teman seangkatan Ridwan. Kevin mengatakan ia masih melihat Ridwan pada Sabtu (2/10). “Kita ada rapat di departemen pendidikan, dia masih datang”.

Ketika ditanyakan soal kehidupan Ridwan di kampus, baik Indra maupun Kevin mengatakan hal senada. Menurut mereka, Ridwan di kampus mahasiswa baik-baik dan jauh dari masalah. “Ridwan baik banget. Keseharian rajin ke kampus,” tutur Indra.

Ridwan adalah mahasiswa jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UI. Jenazah Ridwan ditemukan di Sungai Ciliwung terapung sudah dalam kondisi membusuk. Hingga berita ini diturunkan belum diketahui sebab pasti kematian Ridwan.

Meski telah meninggal sejak Senin (4/10) lalu, nomor telepon seluler Almarhum M. Ridwan Alkatiri masih aktif. Bahkan teman-temannya sesekali mendapat pesan singkat (SMS) dari nomor Ridwan.

Mengaku diri sebagai Ridwan, si pengirim SMS minta dibelikan pulsa. “Semalam (Selasa lalu) masih mengirim SMS”, kata Bambang Utoro Wibowo (19), teman seangkatan Ridwan.

Dari pihak Tata Usaha (TU) Arsitektur sempat mencoba menghubungi nomor Ridwan,telepon pun masih dijawab. “Kemarin habis ditelepon TU itu diangkat. Katanya yang mengangkat ibu-ibu. Lalu saya telepon tapi tidak bisa seperti tidak diaktifkan. Kemarin (selasa) saya telepon ternyata aktif, tapi direject. Nomor itu sesekali saja dipakai” kata Agus Dwi Setianto atau Ian (19), teman seangkatan Ridwan.

Teman-teman Ridwan juga pernah mengirim SMS ke nomor Ridwan untuk mengecoh. “Kemarin kita mengirim SMS ke nomor Ridwan untuk mengecoh. Kita SMS tanya lu liat Sari ga? Padahal di sini tidak ada yang namanya Sari. Lalu dia membalas, isinya liat tadi Sari lagi sama cowok. Ga tau teman barunya kali. Dari bahasanya kita tahu itu bukan Ridwan”, tutur Ian.

Teman-teman Ridwan mengaku masih mengirim SMS pada nomor Ridwan berharap agar kepolisian dapat melacak keberadaan pemegang. “Kita masih pura-pura saja masih mengirim SMS seolah-olah ke Ridwan. Kita tetap kontak sama dia biar bisa dilacak nomor teleponnya” kata Ryzki Nur Ramdhan (18), teman seangkatan Ridwan.

Teman-teman seangkatan Ridwan mengatakan terakhir bertemu dengan Ridwan pada Sabtu tengah malam kira-kira pukul 01:30. Sabtu paginya, kira-kira pukul 10:00, ketika salah satu teman mengirim SMS pada nomor Ridwan, balasan yang diterima sudah janggal.

Isinya, meminta pulsa karena pulsa nomor Ridwan sudah habis. Teman-teman Ridwan curiga bukan Ridwan yang menulis balasan sebab ciri bahasa yang digunakan berbeda, “Bahasanya bukan bahasa Ridwan”, kata Ian.

Teman-teman Ridwan ragu jika telepon seluler Ridwan berpindah tangan lantaran dirampok. Sebab, bagi mereka, aneh jika perampok telepon seluler tidak segera membuang nomor pemilik telepon selulernya.

“Kemungkinan sih ditemuin juga. Biasanya kalau maling handphone sehabis mencuri handphone lansung dimatikan, diganti nomornya, agar tak bisa dideteksi. Cuma ini handphone masih aktif. Kemungkinan kalau dia menemukan handphone jatuh, lalu dipakai iseng-iseng minta pulsa, bisa juga”, tutur Ryzki.

M. Ridwan Alkatiri adalah mahasiswa UI jurusan Arsitektur angkatan 2009 yang ditemukan dalam keadaan meninggal Senin (4/10) lalu. Jenazah Ridwan ditemukan di Sungai Ciliwung, kawasan Lenteng Agung, terapung sudah dalam kondisi membusuk.
2 komentar

2 komentar :

  1. kita doakan semoga polisi cepat mengungkap..

    BalasHapus
  2. aaminn ...

    semoga arwah'a di terima di sisi ALLAH SWT ..
    aaminn

    BalasHapus

Silahkan masukkan komentar anda, TIM admin akan segera membalas, dan memberikan jawaban terhadap pertanyaan anda,