Bebagai Alasan Kenapa Harus Berjiwa KALTIM

 Oleh: Albanna HK*
 
Albanna HK (Ketua Umum KPMKT Jakarta)
Kalimantan Timur, mengapa belum menemui titik kebangkitannya. Apakah ini ditandai dengan banyaknya persolan di tingkat daerah hingga tingkat provinsi?. Tidakkah provinsi ini memiliki sederet kekayaan alam dan kaya manusia berkualitas yang telah mengenyam dan memelajari berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, sosial serta tidak ketinggalan pula disiplin ilmu tentang dasar-dasar dari agama yang kesemuanya merupakan kekayaan luar biasa.

Akan tetapi, mengapa hingga kini, Kalimantan timur yang telah menghasilkan manusia-manusia berkualitas dari segi kepribadian, intelektualitas, spiritual, yang sukses dan menjadi tokoh besar di kaltim belum mampu menggerakkan kaltim yang raksasa ini.

Justru kini pererbeda itu sangat terasa jika mengambil tolak ukur dengan tokoh-tokoh pendahulu yang meggerakkan perubahan disegala bidang. Kita bisa memastikan mandeknya regenerasi sebagai pelanjut yang berkarakter pemimpin penuh dengan visi-misi dan bertanggung jawab belum cukup terpenuhi, sejauh ini kaltim hanya mencetak manusia-manusia dengan sarjana tukang. Tidak ada spesialisi pencapaiyan sebagai lompatan cepat yang mana setiap manusia kaltim bebas menentukan masa depannya sendiri namun penuh tanggung jawab, memilih apa yang mereka minati dan merealisasikan apa yang mereka mau.

Mungkin ini kedengarannya terlalu mengada-ada dan sedikit absurd. Tapi itu bagian dari pemikiran yang harus segera diwujudkan. Pemuda kaltim tak harus dibiarkan instan dan manja. Sebaliknya, bagaimana visi-misi pendidikan kaltim bisa menggembleng pemudanya agar mandiri dan mampu menentukan nasibnya sendiri. Oleh karena itu, hanya pada titik-titik tertentu dan berkemauan kuat yang mampu merealisasikanya.

Itu semua terkait dengan kebijakan pemerintah kaltim dan rakyat kaltim sebagai pendukungnya. Ini adalah fitrah seorang pemuda. Pemuda berbeda dengan tumbuhan atau binatang, yang segala kehidupannya seragam dan telah ditentukan dari awal. Pemuda punya semangat berkobar, bercita-cita dan harapan. Dalam memerjuangkan kehidupannya, Pemuda harus kreatif. Tak mentah-mentah menelan yang ada, sebagaimana hewan dan tumbuhan. Bagi pemuda, semuanya harus diolah, dipikir, dirasa dan dikembangkan. Dari situ, tercipta berbagai kemungkinan-kemungkinan baru. Selanjutnya, terwujudlah proses penciptaan yang terus menerus menuju kesempurnaan.

Demikianlah, pemuda kaltim sangat manusiawi. Hal sesederhana ini saja bisa membedakan pemuda kaltim dengan pemuda diluar kaltim, yang tentunya punya perbedaan jelas dan karakter. Bicara karakter, apa yang ada dikaltim sudah merupakan karakter, namun karakternya masih mandek, hanya menjadi pajangan dan tontonan telanjang. Seharusnya kaltim yang kaya dengan corak karakter bisa memulainya dari cara berketuhanan, kehidupan, kebudayaan, lingkungan, toleransi, pluralitas, kekayaan alam, dan sebagainya.

Semua itu merupakan pertanyaan-pertanyaan asasi yang pasti ada di benak pemuda kaltim. Dan pemuda kaltim tak mungkin tidak menanyakan hal itu. Tak mungkin pula pertanyaan ini terjawab hanya dengan mengikuti rutinitas konvensional. Kehidupan manusia bukan sekadar lahir, kecil, dewasa, sekolah, kuliah, kerja, kawin, punya anak dan kecil lagi, begitu seterusnya, Terdapat hal besar di balik itu semua. Ini tak mungkin mampu terpikirkan oleh pemuda-pemuda bermental tukang. Dan itulah kenapa, pemuda kaltim belum berani tandang kegelanggang? Sebab pemuda kaltim belum menemukan spirit dan ruh yang cita-citakan kaltim.

Perlu dipahami bahwa kaltim bukan hanya berdiri sebagai provinsi strategis dan kaya akan kekayaan alamnya, kaya akan ragam budayanya. Lebih dari itu, provinsi kaltim adalah ruh atau semacam spirit, yang menyebabkan raga Indonesia ini hidup. Maka pemuda kaltim bukanlah apa yang tampak dari raga, melainkan dibaliknya, yang membuat raga itu bergerak, berfikir dan bertindak. Itulah pemuda kaltim yang sebenarnya. Pemuda kaltim adalah kekuatan, yang bisa diterima oleh masyarakat Indonesia dan dunia yang menggunakan hati dan akalnya. Sehingga untuk menjadi pemuda kaltim yang unggul tak ada cara lain, melainkan dengan mengintegrasi nilai dan semangat ke-kaltim-an dalam menyongsong kaltim yang lebih baik. Tokoh-tokoh kaltim yang telah mendahulaui kita dan totoh-tokoh kaltim yang sekarang masih mendedikasikan hidupnya untuk kaltim adalah contoh dari manusia kaltim yang memiliki jiwa kaltim...
*Ketua Umum KPMKT Jakarta
Tidak ada komentar

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar anda, TIM admin akan segera membalas, dan memberikan jawaban terhadap pertanyaan anda,