Kredibiltas Mahasiswa Kaltim dalam sebuah renungan

M. Noor Gusti
 Oleh: Muhammad Nor Gusti*
Organisasi mahasiswa merupakan sarana untuk mendongkrak kemampuan mahasiswa dalam bernalar kritis, objektif, inovatif maupun kreatif. Melalui organisasi mahasiswa inilah mahasiswa berperan aktif dalam menyampaikan sebuah gagasan kritis yang berfungsi membawa perubahan di lingkungannya.

Pemuda ataupun mahasiswa berfungsi sebagai agent of social change, yang mana peran pemuda dan mahasiswa sangat diperhitungkan dalam merubah tatanan hidup orang banyak. Sebagai pemuda, tentunya mempunyai semangat yang membara dalam sebuah tatanan perubahan.

Dalam organisasi mahasiswa, tentunya mempunyai peran dan fungsinya sehingga mahasiswa dapat menentukan sebuah pilihan, apakah organisasi mahasiswa ini layak atau tidak dalam menopang sebuah aspirasi ataupun gagasan-gagasan kritis mahasiswa. Karena, pada realitasnya organisasi mahasiswa ini hanya dijadikan fungsi simbolik bagi kalangan tertentu untuk ”kepentingan” individu, sehingga mereka tidak mampu memahami esensi daripada organisasi mahasiswa tersebut.

Di HMI misalnya, sangat banyak sekali calon kader yang mengikuti program LK 1, ada beberapa macam materi inti yang di ajarkan, namun itu hanya menjadi fungsi simbolis semata karena banyak calon kader yang tidak mampu mengetahui esensi dari HMI itu sendiri. Padahal sudah jelas organisasi semacam HMI akan membentuk sebuah karakter mahasiswa yang benar-benar sesuai dengan tujuan dari HMI, sehingga bagi kader tersebut mempunyai senjata ampuh dalam menangani problem organisasi yang ada.

Selain organisasi mahasiswa, ada juga organisasi mahasiswa daerah atau yang biasa disebut dengan orda (organisasi daerah). Orda ini berfungsi sebagai wadah mahasiswa daerah yang sifatnya mengakomodir mahasiswa dari daerah asal. Sehingga dalam peran dan fungsinya sangat berbeda dari organisasi mahasiswa yang ada di kampus. Berbeda dengan OMEK, Orda hanya melingkupi dan sebagai pengontrol kebijakan pendidikan di daerah, sehingga peranannya hanya berada pada koridor kedaerahan saja.

Sebagai contoh, KPMKT, orda ini merupakan wadah yang berperan sebagai pengakomodir aspirasi mahasiswa asal Kalimantan Timur. Fungsi dari orda ialah mengcover mahasiswa asal daerah, agar dapat membantu masyarakat dalam membangun daerah dan terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Dan sebagai alat kontrol kebijakan pemerintah daerah dan pemerinttah pusat dalam bidang pendidikan.

KPMKT merupakan sebuah Organisasi Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur yang melingkupi mahasiswa di daerah untuk ikut berperan dalam membangun kalimantan timur. Pada tahun 1966, KPMKT didirikan oleh sang pelopor yaitu Zimmi Nata, sekaligus ketua umum pertama KPMKT. Awal mulanya bukan KPMKT, melainkan KPPMKT (Keluarga Pelajar Pemuda Mahasiswa Kalimantan Timur), ketika itu beliau merupakan seorang mahasiswa yang sangat miris dengan keadaan pemuda dan pelajar mahasiswa kalimantan timur yang sangat begitu kurang di perhatikan oleh pemerintah propinsi. Sehingga itu beliau berpikir untuk menyatukan mahasiswa kaltim dalam fungsi kontrol pemerintah.

Mahasiswa daerah pada zaman Orba dengan Mahasiswa Zaman Syle.
Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa fungsi orda ialah sebagai alat kontrol pemerintah propinsi, maka terjadi banyak perubahan yang cukup signifikan antara Mahasiswa pada zaman Orba dengan mahasiswa zaman Millenium (style). Pada zaman Orba, Mahasiswa Kaltim sagat diperhitungkan dalam menyikapi berbagai kebijakan daerah Kaltim, bahkan sampai rela mati demi membangun Daerah. Berbeda halnya dengan Zaman sekarang, Mahasiswa Kaltim lebih cenderung hedonis, bahkan apatis terhadap organsisasi. Sesuai dengan hasil survey penulis 75 % Mahasiswa Kalimantan Timur berada pada cengkraman Hedonis dan 25 % kritis. Ini disebabkan, karena faktor psikologi yang sekiranya mampu membuat mahasiswa kaltim menjadi apatis. Karena seorang organisatoris selalu diidentikan dengan seseorang yang formal dan rapi, padahal faktor ini sudah terpatahkan ketika penulis aktif di berbagai organisasi. Artinya, di dalam sebuah organisasi tentunya karakter diri sendirilah yang menentukan pembawaan diri terhadap lingkungan sekitarnya.

Jika ini dikomparasikan dengan Mahasiswa Luar jawa lainnya, seperti Sulawesi sungguh ironi mahasiswa Kaltim yang dulunya hampir semua kritis sekarang justru malah tertinggal dengan Mahasiswa Sulawesi. Apakah ada indikator yang menyebabkan mahasiswa kaltim seperti ini ? Tentu, mejadi sebuah pertanyaan besar bagi penulis. Kenapa mahasiswa kaltim sekarang begitu melempem dimata masyarakat perantauan ? Kenapa tidak seperti dulu?. Ada apa dibalik semua ini ?.

Sementara, pada dasarnya mahasiswa merupakan sebagai agent of change and agent of social control, yang mana peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam membentuk tatanan masyarakat yang humanis dan responsif. Seperti yang dikemukakan Hutington ”Sebuah Peradaban dan perubahan adalah budaya paling tinggi dari suatu kelompok masyarakat yang dibedakan secara nyata dari makhluk lainnya.”

Adanya asrama, ataupun fasilitas yang telah di subsidi oleh pemerintah propinsi, tidak dapat menjadi sebuah syarat yang proporsional dalam mengakomodir mahasiswa daerah kaltim. Justru malah menjadi sebuah boomerang dalam menghandle mahasiswa kaltim, dengan adanya Orda inilah yang akan justru menjadi sebuah patokan umum dalam mengakomodir pelajar dan mahasiswa daerah. Dengan masifnya komunikasi yang dilakukan oleh orda tentu akan menjadikan mahasiwa kaltim lebih presif lagi dan mampu memberikan sebuah kontribusi besar dalam pembangunan daerah, bahkan mungkin tidak hanya di daerah melainkan di masyarakat luas pun dapat diperhitungkan.

Seorang pemimpin dimana saja dia berada, harus berperilaku seperti ”mata air” yang mengalirkan air yang bergizi, sehingga semua kehidupan disekitarnya dapat mekar dan berkembang. Perilaku ”mata air” yang mengalirkan racun akan mematikan kehidupan sekitarnya (B.J Habibie).
* Mahasiswa Kaltim Asal Tarakan
Tidak ada komentar

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar anda, TIM admin akan segera membalas, dan memberikan jawaban terhadap pertanyaan anda,