"Suara rakyat suara Tuhan", Awang Faroek Ishak Tolak Pemilihan Gubernur Melaui DPRD

“kalau boleh dikatakan saya adalah gubernur pertama yang menyatakan menolak pemilihan gubernur melalui DPRD” ungkap Awang Faroek Ishak yang sontak mengundang tepuk tangan yang meriah peserta seminar pembangunan yang diadakan oleh KPMKT di Kantor Gubernur Jl. Gajah Mada 1 Samarinda 30 Desember 2010.
Pernyataan yang tergolong berani tersebut dilontarkan menyusul pernyataan Mendagri Gamawan Fauzi yang menilai pemilihan gubernur cukup lewat DPRD saja, pernyataan yang disesalkan oleh berbagai pihak tersebut menyusul ketidak berdayaan mendagri menahan arus gelombang protes masyarakat dalam menetapkan status keistimewaan jogja, Melengkapi pernyataan sikapnya Awang Faroek menimpali bahwa pemilihan gubernur melalui DPRD merupakan sebuah langkah mundur, system pemilihan  yang sudah berlangksung saat ini dinilai memeng perlu terus dibenahi.
Pemilihan Gubernur melalui DPRD memeng sangat rentan dengan penyalah gunaan aspirasi masyarakat, meski pada hakikatnya anggota DPRD itu sendiri adalah bentuk keterwakilan masyarakat di parlemen, tapi apakah ada jaminan para anggota DPRD tersebut akan memilih sesuai dengan pilihan konstituenya ? yang kita saksikan selama ini para anggota parlement tidak sedikit yang menganut system sel pasif dimana setelah terpilih mereka tidak lagi terhubung dengan konstituenya.
Suasana Seminar Pembangungan yang di gagas oleh PP KPMKT dalam rangkaian Munas Ikatan Alumni KPMKT tergolong istimewa karna sangat jarang sekali Gubernur dan Wakil Gubernur menghadiri acara secara bersama, terlebih setelah menyampaikan 10 program pembangunan Pemprov Kaltim gubernur terus menyampaikan beberapa hal termasuk mengapa gubernur pertama yang dipilih secara langsung di kaltim ini  belakangan di jadikan tersangka oleh mahkamah agung, kabar buruk tersebut sempat menghiasi sejumlah media, terlepas sari bersalah atau tidaknya namun aroma politisasi pada kasus tersebut sangat dominan, terlebih setelah gubernur menyebut inisial proyek besar yang akhirnya mempermasalahkan Awang Faroek di MA, pernyataan tersebut sempat meminta off record kepada media yang meliput.
Kembali pada penolakan Awang Faroek pada pemilihan gubernur melalui DPRD, Ayah dari Awang Ferdian tersebut juga bercanda “saya kapok, dulu pernah mengikuti pencalonan gubernur melaui DPRD, karna gizi kurang kuat dan dikerjain habis”, para alumni dan peserta menimpali dengan tepuk tangan dan tawa.
(nrdn/kpmkt-jkt)

Tidak ada komentar

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar anda, TIM admin akan segera membalas, dan memberikan jawaban terhadap pertanyaan anda,